
Peringatan Isra Miraj dan Milad YAPERA Ke-33
CARINGIN, BOGOR – Yayasan Pendidikan Raudhatul Wildan (Yapera) Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat peringati Isra Mi’raj sekaligus Milad Yapera yang ke 33, Senin
(08/04/2019).
Ketua Pembina Yayasan Yapera, H. Ahmat Baeti Firdaus S.PdI.,SH.,MM.M.Si mengatakan, peringatan Isra Mi’raj dan Milad Yapera merupakan bagian dari istiqomah. “Jadi, peringatan Isra Mi’raj dan Milad SMK IT Napala ini adalah bagian dari istiqomah dalam hijiriyah di jalan Allah SWT,” ungkap Bapak Ahmad Baeti Firdaus di sela-sela peringatan itu, Senin.
Di usia yang tidak muda lagi, Yapera gencar membangun gedung asrama siswa dan asrama guru dengan menelan angaran sekitar Rp. 2 Miliar. Dan pada bulan Juli nanti asrama putra tersebut ditargetkan sudah rampung. Proyek asrama itu sebagai upaya Yapera untuk memastikan kesediaan tempat tinggal bagi siswa dan guru, khususnya mereka yang berdomisili jauh dari lingkungan sekolah atau yang berdomisili di luar Bogor.“Alhamdulillah, lima gedung asrama guru sudah rampung dan siap pakai,” Bapak Ahmad Baeti Firdaus menambahkan.
Masih di bulan yang sama, lanjut Ahmad Baeti, pihaknya juga akan membangun sebanyak 15 ruang kelas baru (RKB) dengan kontruksi bangunan sebanyak tiga lantai. Nantinya, bangunan dengan estimasi angaran sebesar Rp 15 Miliar ini akan di peruntukkan untuk siswa didik SMP IT Napala.
Kemudian, proyek besar kedua, sambung Baeti, Yapera juga akan mebangunan Gedung Madrasah satu atap dengan angaran sebesar Rp 15 miliar. Groundbreaking proyeknya ini akan di mulai sekitar bulan Januari 2020 nanti.
“Saya rasa tidak ada salah nya, kalau Yapera disebut gencar membangun,” kata Baeti. Bahkan, diakuinya, sebagai pemgembangan dan eksistensi Yapera, pada tahun 2019 ini pihaknya telah mendirikan sebanyak empat yayasan yakni Yayasan Al-Kholifah Alhusna, Yayasan Almalik Alrahmat, Yayasan Assyai Al maruf dan Yayasan Sayyid Fazrul Mubarok.
Capaian ini merupakan kontribusi Yapera dalam mencetak generasi bangsa yang cerdas, ungul, berkualitas dan berahlakul karimah. Sebab, menurutnya, hakekat dari pendidikan itu sebagai faktor esensial dalam kemajuan suatu bangsa.
“Dengan kata lain, pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan adalah pendidikan yang merata, bermutu, relevan serta signifikan dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri,” jelasnya.